Ngaji Kitab Kuning Guru Madrasah Progresif Bumi Shalawat
Sabtu (20/03) bertempat di Masjid MI Progresif Bumi Shalawat telah diselenggarakan acara Ngaji Kitab Kuning Guru Madrasah Progresif Bumi Shalawat bersama Gus Aria Muhammad, Lc., M.HI. Acara yang dihadiri para tenaga pendidik dari MI dan MTs Progresif Bumi Shalawat ini merupakan salah satu kegiatan kerohanian atau keagamaan yang rutin digelar sebulan sekali sebagai upaya untuk menyelaraskan antara kehidupan duniawi dan rohani. Acara ini juga menjadi wujud terintegrasinya kurikulum madrasah dengan kurikulum pondok, baik dalam pembelajaran para peserta didik maupun dalam segala macam kegiatan peningkatan kompetensi yang dilaksanakan oleh para tenaga pendidik.
Kitab yang dibahas dalam ngaji bareng adalah Sahibul Ibad, karya dari Imam An-Nawawi Al Bantani. Syekh Muhammad Nawawi Al Bantani adalah seorang ulama Indonesia bertaraf internasional dan juga merupakan ulama pertama yang menjadi Imam di Masjidil Haram. Sebagai seorang ulama sekaligus seorang intelektual, beliau sangat produktif dalam menulis kitab. Karya-karya beliau sangat berpengaruh dalam pengembangan kelimuan di lembaga-lembaga pesantren yang berada di bawah naungan Nadhlatul Ulama.
Pada pertemuan kali ini, Gus Aria membahas mukamadimah Kitab Sahibul Ibad terlebih dahulu. Kitab ini membahas tentang ilmu, dan ilmu salah satu perkara yang menyebabkan manusia menjadi makhluk yang paling mulia. Kitab Sahibul Ibad memiliki kandungan makna yang begitu dalam, apabila dipahami secara mendalam dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari dapat mengantarkan pada kesucian hati, kebersihan jiwa, dan kesantunan budi pekerti, serta dapat mengingatkan akan pentingnya memahami makna hidup hakiki.
Selain membahas tentang mukamadimah, pada ngaji bareng ini juga dibahas mengenai keutamaan menjadi guru. Dijelaskan bahwasanya guru adalah seorang yang ilmunya akan menjadi jariyah bagi dirinya hingga kelak jika guru tersebut meninggal. Ilmu yang baik yang diberikan dari guru kepada anak didik dan berhasil diamalkan ilmu yang diberikan oleh gurunya maka yang akan mendapat berkah dari ilmu tersebut bukan hanya anak didik itu sendiri, tetapi juga gurunya. Gus Arya menyampaikan bahwasanya menjadi guru adalah hal yang mulia dan tidak mudah. Karena tercetaknya generasi-generasi yang berkualitas dan bisa bermanfaat agi masyarakat banyak, kuncinya adalah pada guru atau pendidik.
Ngaji bareng ini kemudian diisi dengan tanya jawab seputar permasalahan hukum dalam kehidupan sehari-hari yang perlu dibagikan dan belum diketahui hukumnya. Pada sesi ini guru dari MTs maupun MI Progresif Bumi Shalawat mempertanyakan mengenai sabar, ikhlas, ridho, dan perihal permasalahan tasawuf. Gus Arya memberikan penjelasan mengenai pertanyaan yang disampaikan dengan rujukan berbagai kitab dari berbagai ulama. Harapannya, agenda ngaji bareng bisa dilaksanakan secara istiqomah sehingga bisa mendatangkan manfaat yang maksimal, baik di dunia maupun di akhirat.
Penulis : Muhammad Daffa’ ‘Athoillah
Tag:bumi shalawat, madrasah, progresif